[Buku] The Life-Changing Magic of Tidying Up, Marie Kondo


Judul : The Life-Changing Magic of Tidying Up
Penulis : Marie Kondo
Penerjemah : Reni Indardini
Penyunting : Ika Yuliana Kurniasih
Perancang sampul : Wirastuti
Penerbit : Penerbit Bentang
Terbit : November 2016, cetakan ketiga
Tebal buku : xviii + 206 halaman
ISBN : 9786022912446
Harga : Rp54.000 

Saya merasa sangat bersyukur akhirnya bisa membeli buku ini. Sudah lama sekali saya ingin membaca metode KonMari. Awal saya tahu buku ini dan metode KonMari dari blog www.livingloving.net. Blog yang mengulas banyak hal kreatif dari lingkungan di sekitar kita.

Buku The Life-Changing Magic of Tidying Up membahas tentang seni beres-beres atau berbenah. Sebagai orang yang suka berantakan di kos, buku ini jelas membantu sekali. Ada beberapa hal dalam berbenah yang ditekankan Marie Kondo agar proses berbenah berhasil. Pertama, berbenah sampai tuntas. Prinsip ini mencegah siapa pun kembali kepada kebiasaan berantakan. Jika ada yang mengatakan berbenah secara berkelanjutan, itu justru akan menambah lama proses berbenah dan kebiasaan berantakan tidak bisa dihindari.

Lalu, yang kedua, membuang sampai tuntas. Semua benda yang hendak disingkirkan, dikumpulkan dalam satu ruangan. Misalnya ingin memilih baju. Keluarkan semua baju di lantai dan jangan sampai ada yang tertinggal. Pilah baju tersebut dengan prinsip apakah baju tersebut mendatangkan kebahagiaan. Jika masih ragu, silakan dilanjutkan pada hal selanjutnya.

Ketiga, berbenah sesuai urutan. Ketika ingin berbenah, di buku ini diberikan urutan yang pas dan terbukti berhasil. Baju – Buku – Kertas- Komono (pernak-pernik). Ada kriteria bagi masing-masing ketika memutuskan untuk menyimpannya. Tetapi prinsip utamanya tetap saja soal mendatangkan atau tidak kebahagiaan bagi si pemilik.

Yang keempat, menyimpan secara apik. Menurut Marie, banyak kliennya yang mengeluhkan tidak punya cukup tempat untuk memuat barang-barang sehingga barang-barang mereka bertebaran dimana-mana. Kunci utama mengatasi permasalahan ini terletak pada cara menyimpan. Penulis mengajari cara melipat baju, cara menyimpan pernak-pernik dan masih banyak cara menyimpan benda lainnya.

Sambil membaca buku ini, saya coba mempraktikkan metode KonMari di kos dan area meja kantor. Dan saya merasakan perubahan besar. Saya membuang beberapa baju dan memutuskan untuk menyimpan dalam jumlah tidak banyak. Saya juga membuang pernak-pernik yang biasa saya simpan dengan alasan akan digunakan kelak. Sampai saya membuangnya, pernak-pernik itu tidak pernah saya gunakan. Efek paling terasa adalah dengan jumlah barang yang sesuai kebutuhan membuat saya tidak perlu ekstra tenaga untuk berbenah setiap hari. Cukup meletakkan kembali barang yang saya pakai di tempat yang tepat. Sehingga waktu untuk melakukan hal lain lebih leluasa.

Oya, sebagai pembaca buku yang punya beberapa koleksi buku, saya pun memilah. Hasilnya memang tidak banyak buku yang saya buang. Saya hanya membuang buku yang memang sudah tidak layak simpan. Masih ada beberapa buku yang menurut saya perlu dialihkan. Semoga ke depannya saya bisa membagikan buat yang lain.

Saya kira kalian pun perlu membaca buku ini karena buku ini bukan sekedar bercerita soal berbenah. Proses berbenah itu sendiri berdampak besar bagi kepribadian dan pola pikir. Ada semacam akibat baik yang kemudian timbul ketika kita sudah melakukan metode KonMari. Percaya, kalian pun akan merasakan perbedaan jika mau mencoba metode KonMari ini. Selamat mencoba.


6 komentar:

  1. Aku juga pengen banget baca buku ini, tapi setiap kali mau beli selalu teralihkan ambil buku yang lain. Tapi setelah baca ulasanmu, kayaknya memang kudu wajib baca buku ini, trims ulasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahha. Kebingungan pas di toko buku selalu soal pilihan. Iya Mas.. wajib baca. Biar hidup lebih enteng bernafas. Sama-sama Mas.

      Hapus
  2. Saya mau baca ini tapi takut, hahaha. Takut berpisah sama barang-barang yang mau dibuang. Padahal belinya sudah lama pas harbolnas tahun kemarin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul.. betul. Itu juga yang saya takutkan pas berbenah bagian buku. Tapi.. ada benarnya juga... 'kapan-kapan akan baca' bisa jadi tidak akan pernah. Apalagi mengingat setiap bulannya terbit terus buku-buku baru. Kalo mau Mbak Nisa baca buku ini untuk berbenah baju sama pernak pernik. Pasti hasilnya akan bikin kaget.

      Hapus
  3. Wah penasaran dibuang kemana buku-bukunya. Semoga ke pembaca lain agar dapat bermanfaat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku yang saya buang kondisi fisiknya terbilang jelek. Ada yang kovernya sudah sobek atau isinya sudah tercecer. ada yang bercak kuningnya keterlaluan. Dan ada buku yang isinya memang tidak menarik seperti berisi halaman kosong untuk menulis bagi si pembaca. Ada sisipan quote-nya sih. Tapi buat saya itu bukan buku bacaan melainkan buku keterampilan.

      Yang lainnya, sudah terpikirkan untuk dijadikan hadiah tambahan pas blog ini mengadakan giveaway. Biar lebih maksimal juga untuk ukuran paketnya. Hehe

      Hapus