[Resensi] Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982 - Cho Nam-Joo



Judul: Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982
Penulis: Cho Nam-joo
Alih bahasa: Iingliana
Editor: Juliana Tan
Penyelaras aksara: Mery Riansyah
Ilustrator: Bella Ansori
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, November 2019
Tebal: 192 hlm.
ISBN: 9786020636191
ISBN digital: 6786020636207

Sinopsis
Kim Ji-yeong, seorang ibu rumah tangga berusia 34 tahun, bertingkah aneh karena suka bertindak seperti orang lain. Karena kondisinya semakin parah, Jeong Dae-hyeon, sebagai suami membawa Kim Ji-yeong ke psikiater.

Sebenarnya apa yang membuat aneh Kim Ji-yeong? Bagaimana sebenarnya kehidupan yang dia jalani?

Resensi
Buku Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982 ini sebenarnya memuat kehidupan keluarga Kim Ji-yeong dan suaminya, Jeong Dae-hyeon. Menceritakan profil orang-orang yang terhubung dengan mereka. Misalkan, ibu dan ayahnya Kim Ji-yeong, Neneknya Kim Ji-yeong, keluarga besar Jeong Dae-hyeon, dan kakak perempuan Kim Ji-yeong, Kim Eun-yeong.

Dari perjalanan hidup Kim Ji-yeong sejak dia kecil hingga menjadi seorang ibu, pembaca akan disuguhkan sisi lain menjadi wanita korea yang masih menganut sistem patriarki; sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi.

Kultur ini sangat jelas menempatkan laki-laki sebagai prioritas di berbagai kehidupan keluarga, sosial, bahkan profesional. Di dalam lingkungan keluarga, anak laki-laki akan selalu mendapatkan hal baik lebih banyak dan lebih dulu. Bahkan ada budaya sudara perempuan akan bekerja keras untuk membiayai saudara laki-laki mereka sampai mencapai kesuksesan.

Di lingkungan sosial, memiliki anak laki-laki lebih membanggakan dibandingkan memiliki anak perempuan. Bahkan di Korea dulu, diperbolehkan melakukan aborsi dengan alasan anak perempuan. Sehingga ada fenomena jika anak ketiga lebih banyak anak laki-laki.

Di lingkungan pekerjaan, pegawai laki-laki akan mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan pegawai perempuan. Penulis bahkan menyisipkan informasi ilmiah yang menyebutkan jika negara Korea merupakan negara yang tidak layak untuk pegawai perempuan.

Sepanjang hidupnya, Kim Ji-yeong sering mendapatkan perlakukan berbeda dengan alasan gender ini. Kultur yang tidak bisa dia dobrak dan akhirnya membuat Kim Ji-yeong mengalami depresi berat.

Walau demikian, saya sangat terharu olek karakter ibunya Kim Ji-yeong. Dia merupakan sosok perempuan yang mencoba mendobrak sistem patriarki walaupun lingkupnya dalam keluarga. Dia mendorong agar Kim Ji-yeong menjadi dirinya sendiri sesuai yang dikehendaki tanpa perlu menjadi perempuan korea pada umunya.

Petik-Petik
Emansipasi bukan berarti sejajar sekali. Melainkan menyamaratakan hak yang memang tidak merusak kodrat perempuan. Misalkan mendapatkan pendidikan, mendapatkan keamanan, bahkan mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara pribadi. Sehingga jika hal-hal yang umum tadi tidak terpenuhi, perempuan berkewajiban menyuarakan ketidakterimaan tersebut agar ada perbaikan soal persamaan hak ini.

Akhirnya & Rating
Buku Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982 ini memang diperuntukkan untuk siapa pun, walaupun sudut pandang yang dipakai adalah pembelaan terhadap hak perempuan. Siapa tahu selama ini ada sistem yang masih membedakan hak antara laki-laki dan perempuan, buku ini seolah menjadi pengingat. Jika akibat pembedaan tersebut bisa memicu depresi berat untuk perempuan. Rating yang saya berikan adalah nilai 4 dari 5.

*****


2 komentar:

  1. aku baru nonton filmnya yang diadaptasi dari buku ini. bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya justru belum menonton filmnya. Belum sempat, hehe

      Hapus