[Resensi] Kosong - Ade Igama @kisahhorror


Judul: Kosong
Penulis: Ade Igama @kisahhorror
Penyunting: Ikhdah Henny & Dila Maretihaqsari
Desain & ilustrasi sampul: Rony Setiyawan
Pemeriksa aksara: Mia Fitri Kusuma
Ilustrasi isi & penata aksara: tsbb
Digitalisasi: Rahmat Tsani H.
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: I, Agustus 2015
Tebal: vi + 234 hlm.
ISBN: 9786021383476

Sinopsis
Satu pagi Aira tiba-tiba berubah karakter. Aira yang biasanya judes, galak, tukang bikin onar, tidak suka anak-anak, berubah menjadi sebaliknya. Ibunya dan Bram merupakan orang terdekat yang dibuat kaget namun mereka juga bersyukur sebab Aira berubah ke arah yang lebih baik.

Di sisi lain, hidup Aira tidak tenang. Dia kerap diganggu oleh mahluk halus berupa gadis seusianya yang selalu membisikan sesuatu. Teman dekat Aira, Bram, ternyata ikut didatangi juga oleh mahluk halus tersebut.

Siapa sebenarnya mahluk halus itu dan ada cerita apa hingga dia menggangu Aira dan Bram?

Resensi
Saya mohon maaf jika resensi kali ini akan lebih banyak spoiler! Susah banget untuk tidak menjabarkannya, soalnya njelimet untuk bikin resensi yang enggak ada spoiler-nya.

Buku Kosong ini merupakan buku lain dari seri DarkLit yang diterbitkan oleh penerbit Bentang Belia. Sebelumnya saya sudah membuat resensi untuk buku lainnya yaitu Stalker karya Donna Widjajanto. Di artikel itu, saya menyebutkan jika buku Stalker lebih mengangkat isu sakit mental. Sedangkan di buku ini sungguhan menceritkan horor yang ada setannya. Jujur saja saya masih bingung pakem yang dipakai penerbit untuk seri Darklit ini, apakah tentang setan atau tentang segala sesuatu yang kelam.

Konflik dalam buku Kosong ini disulut dari ketidakpuasan Aira terhadap kehidupannya. Terutama permasalahan ekonomi yang terjadi di keluarga setelah ayahnya terkena stroke dan beliau dipensiundinikan oleh perusahaannya. Mau tidak mau roda ekonomi keluarga dijalankan oleh ibunya dengan membuka warung soto. Di satu sisi, Aira ingin mempunyai kehidupan yang normal dan menyenangkan, tetapi di sisi lain dia harus menerima kenyataan dan ikut bekerja sama dengan ibunya menjalankan roda ekonomi. Hingga akhirnya ketika dia berteman dengan sosok hantu bernama Abigail, Aira melakukan perjanjian yang berujung masalah.

Sebenarnya begitu saya tahu soal perjanjian antara Aira dan Abigail, saya malah kurang bersimpati terhadap kemalangan Aira. Toh Aira ini tipe remaja yang kurang bersyukur sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan perjanjian dengan hantu supaya dia merasakan kebebasan dari tanggung jawab terhadap keadaan hidupnya yang sekarang. Justru saya senang dengan keberadaan Aira 'yang baru' sebab dia memberikan banyak hal positif terhadap orang-orang di sekitarnya dibandingkan dengan keberadaan Aira 'yang dulu'.

Tetapi dengan alasan hantu dan manusia memiliki dunia dan tempatnya masing-masing, saya pun mengiyakan perjuangan Bram mengembalikan Aira ke Aira 'yang dulu'. Sehingga rasa senang atas efek keberadaan Aira 'yang baru' harus saya tolak. Dan hal paling menarik diikuti dari novel ini ya bagian perjuangan Bram untuk mengembalikan Aira ke Aira 'yang lama'. Karena dalam prosesnya ada rahasia besar yang terbongkar terkait kasus Abigail.

Abigail adalah kasus besar remaja yang tidak bisa diabaikan. Kasus tentang seorang gadis yang diperkosa secara beramai-ramai dan kemudian dibunuh. Mayatnya diperlakukan tidak hormat dengan dikubur di semak-semak. Di Cirebon pun pernah ada kejadian serupa, seorang gadis diperkosa ramai-ramai. Sedangkan pacarnya dipukuli. Lalu keduanya dibunuh. Kemudian jasadnya dibuang di jalan raya seolah-olah mereka korban kecelakaan lalu lintas.

Narasi penulis ketika menyampaikan cerita bagian ini membuat saya sangat geram kepada pelaku. Hati siapa yang enggak kelu mengetahui kejadian gadis SMA diperkosa secara bergantian. Saya tidak bisa membayangkan perasaan si gadis tadi mesti pasrah dirinya dijamah, dimasuki secara paksa, sedangkan dia tidak punya kekuatan untuk menolak. Saya tidak bisa memahami penderitaan dia ketika dicumbu paksa oleh orang asing dengan nafas bau alkohol dan seringai puas tanpa belas kasih. Pelaku sudah seperti jelmaan iblis karena setelah mereka menuntaskan birahinya, si korban dibunuh entah dengan cara apa, kemudian jasadnya dikubur di sembarang tempat. Perbuatan biadab dan keji seperti itu harus diganjar hukuman setimpal.

Aku diperkosa dan dibunuh di semak-semak itu, mereka berganti-gantian memerkosaku dengan bengis. (Hal. 228)

Buku ini memiliki tema keluarga yang ditunjukkan oleh hubungan Aira dengan ayah dan ibunya. Tema persahabatan ditampilkan melalui hubungan Aira dan Bram. Sedangkan tema roman remaja muncul saat Aira mulai dekat dengan Rama.

Perkembangan karakter yang paling menonjol tentu saja karakter Aira. Perubahan drastis muncul ketika dia menyadari kalau keputusannya bersekutu dengan hantu adalah kesalahan besar. Dia akhirnya mengerti arti keluarga dan arti sahabat. Bram menjadi sosok sahabat yang mengerti bagaimana menjadi orang yang dipandang sebelah mata sebab citra yang jelek. Sedangkan Rama muncul sebagai pemanis cerita lantaran keberadaannya hanya untuk memberi rasa roman saja. Abigail merupakan hantu yang berteman Aira. Dia adalah korban yang rohnya masih penasaran lantaran jasadnya belum diperlakukan dengan hormat.

Petik-Petik
Setelah membaca buku ini saya mendapatkan pesan moralnya untuk selalu bersyukur terhadap kehidupan yang ada sebab kehidupan ini buah dari rancangan Allah SWT. Dengan pandai bersyukur, kita juga akan mengurangi berkeluh kesah dan ndumel. Sehingga kita akan lebih bahagia menjalani kehidupan.

Terakhir & Rating
Buku Kosong ini memang menyasar pembaca muda sehingga latar yang dipilih pun seputar sekolah dan kehidupan remaja. Untuk cerita Aira dan hantu Abigail-nya, saya menyematkan nilai 4 dari 5.

*****


  • ... harga diri adalah hal paling penting bagi lelaki, jangan biarkan siapa pun mengambilnya. (Hal. 19)
  • "... jangan nilai dari apa yang kelihatan di luar, dong. Yang kuat belum tentu kuat, yang tersenyum belum tentu bahagia. Rusa yang berlari cepat bisa aja sedang terluka, dan kadang luka membuat mereka lari lebih cepat." (Hal. 38)
  • "...kalau burung walet aja nggak pernah nyerah dan terus berjuang untuk terbang di hujan deras, kenapa kita banyak ngeluh kalau dapet rintangan yang enggak seberapa, atau kegagalan kecil..." (Hal. 93)
  • "Lalu kenapa sebagian besar dari kita, manusia yang besar dan sempurna, takut ngadepin hidup kita sendiri." (Hal. 93)
  • "...alam terlalu indah dan luas untuk disia-siakan hanya karena ketakutan yang berlebihan, berdiam diri di tempat persembunyian nggak akan membuat kita luput dari takdir." (Hal. 93)
  • "Nggak peduli sekuat apa benteng pertahanan kita, kematian tetap akan merobohkannya semudah meniup lapisan debu di perabotan lama." (Hal. 94)
  • ...hidup adalah anugerah yang paling lengkap. Di dalamnya kita akan menemukan penderitaan, kesakitan, kekejaman, dan kegilaan. Namun, hidup juga menghamparkan kabahagiaan di setiap jalannya yang terjal, harapan di setiap masa-masa paling kelam, dan yang terpenting; keluarga dan teman yang menemani melewati fase hidup yang kita hadapi. Hidup memang indah dengan segala sisi gelap dan sisi terangnya, air mata dan gelak tawa yang membuatnya ramai, itulah yang melengkapinya. (Hal. 132)



4 komentar:

  1. Wadeuhhh, genre nya akua nti banget
    anaknya penakut huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, padahal genre ini seru. Saya malah berharap mendapatkan cerita yang bikin bulu kuduk merinding tapi belum ketemu sama buku yang horornya begitu.

      Hapus
  2. genrenya seru sepertinya, saya jadi penasaran buat baca juga. Kisahnya udah serem, terus dark banget lagi setannya. ngeri-ngeri sedap ini mah. iya nggak sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kisahnya rada serem sih. Hanya saja hantunya cuma satu, itu pun hantunya si anu *** hehehe. Mending baca aja deh bukunya, sekarang kayaknya hanya ada format ebook euy

      Hapus